JellyPages.com

Kamis, 28 Maret 2013

Proses Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data :
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket : / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain : Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi: merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation : Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Non participant Observation : Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara : merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Dikutip dari : http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/

Senin, 25 Maret 2013

Materi Pertemuan ke 2

Bank merupakan Dana yang di salurkan untuk masyarakat dalam bentuk kredit berasal dari deposit.
Solvabilitas = Asuransi
Liquiditas = Bank (wajib punya uang tunai)
Setiap Bank umum wajib menyimpan uang di Bank Indonesia wajibnya minimal 8% dari deposito ----> nama aturannya Legal Reserve Requirement. Jika < 8% -----> Tidak liquid -----> Tidak beroprasi. Mengapa harus 8% ??? ----> untuk melakukan transaksi kliring (tukar menukar surat) Fungsi BI : - Melayani lalu lintas moneter. - menghimpun dana. - untuk setiap transaksi berlainan bank selalu menggunakan perantara yaitu BI. - Untuk perantara menggunakan surat nota debet --> dan nota kredit. - transaksi bank yang sama di sebut transfer.
Bank mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kredit kepada masyarakat yang asalnta dari deposito.
Bank wajib menjaga liquiditas ----> pembayaran Jangka pendek.
Asuransi wajib menjaga solvabilitas ----> pembayaran jangka panjang.
Kalau i2 nya > i1 maka profit bank akan semakin tinggi. Besarnya Loan to deposit Ratio (LDR) maximum 110%. LDR ialah -----> setiap kredit kepada masyarakat yang asalnta dari deposito.
Giro
Giro Bisa diambil dengan 2 cara, yaitu : 1. Lewat cek. 2. bilyet giro.
Cek atas nama unjuk : Bilyet giro harus pemindahan bukuan --- atas nama. - pengambilan tabungan bisa dilakukan melalui tunai (teller) dan ATM. - semua rekening aktiva ----> bertambah di debet dan berkurang di kredit.

Kamis, 21 Maret 2013

Berolahraga Saat Puasa

Apakah orang yang berpuasa boleh melakukan olahraga ?? Jika pertanyaan ini diajukan kepada Sofiane Feghouli, salah satu pemain Muslim di klub sepak bola asal Spanyol, Valencia, tentu dia akan menjawab, “Puasa jalan, olahraga juga tetap jalan.” Bagi sebagian orang, puasa menjadi alasan untuk absen berolahraga. Kondisi tubuh yang lemas dan takut dehidrasi menjadi beberapa alasannya. Padahal, jika kita tahu trik-triknya, berolahraga papda bulan puasa bisa tetap dilakukan. Sebelumnya, mari kita simak sedikit dilema yang dihadapi para atlet Muslim yang berpartisipasi di Olimpiade 2012, London. Seperti yang kita ketahui, olimpiade kali ini diadakan bertepatan dengan puasa Ramadhan. Alhasil, sekitar 3.500 atlet Muslim yang berjuang di London menghadapi dilema antara tetap berpuasa atau tidak.
Olimpiade Seperti warta Kompas.com, sebenarnya banyak negara Islam yang memberi atlet-atlet mereka dispensasi khusus untuk menunda puasa selama Olimpiade. Maklum, hal ini bertujuan membantu mereka tetap menjaga stamina dan kekuatan selama bertanding. Namun, ternyata banyak juga atlet yang tetap menegaskan komitmen mereka untuk tetap berpuasa. Salah satunya adalah tim sepak bola putra Maroko yang berikrar tetap berpuasa selama Olimpiade. Padahal, pelatih mereka asal Belanda, Pim Verbeek, meminta anak asuhannya untuk tak berpuasa dulu. “Kami harus berpuasa karena ini adalah kewajiban dan saya pikir Tuhan akan membantu kami pada hari-hari pertandingan,” ujar kiper Maroko, Yassine Bounou.
Hal serupa pun tampak pada cabang olahraga judo. Salah satunya dilakukan oleh pejudo Uni Emirat Arab, Hamid Alderei, yang hanya berlatih setelah berbuka puasa. Bagaimana dengan atlet Indonesia? Mengingat waktu puasa di Inggris cukup lama, yaitu nyaris mencapai 18 jam, beberapa atlet terpaksa tak berpuasa. Salah satunya adalah atlet ganda campuran cabang bulu tangkis, Tantowi Ahmad dan atlet panahan Ika Yuliana Rochmawati. Nah, itu bagi mereka yang berjuang membela negara di ajang olahraga. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah melupakan olahraga selama bulan puasa? Agar badan tetap segar, sebaiknya kita tetap menyempatkan diri berolahraga di bulan puasa. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi frekuensi olahraga dan memilih jenis olahraga yang tepat. Selamat berolahraga.
Di kutip dari : http://www.beritakaget.com/berita/1933/olahraga-di-bulan-puasa.html

Senin, 11 Maret 2013

Materi Pertemuan 1 ( Uang )

Fungsi uang :
1. sebagai alat Tukar , 2. sebagai satuan hitung , 3. sebagai pengukur kekayaan dan kemakmuran .
Seseorang yang ingin meminjam uang atau sebagai orang yang meminjamkan harus mempunyai kepercayaan (Trust) dan Dana (Fund)yang di sebut Double Coincidence. Contoh nya jika si B ingin meminjam uang kepada si A maka mereka harus saling mengenal satu sama lain nya, dan juga harus ada kepercayaan dari masing-masing pihak. Jika tidak ada kepercayaan dari masing-masing pihak maka tidak akan terjadi proses pinjam meminjam. Begitu juga dengan dana si A harus mempunyai dana lebih untuk meminjaminya. Contoh lain : katakan lah si A adalah pihak bank dan si B adalah nasabah yang ingin meminjam uang. Jika si B ingin meminjam uang dengan jumlah yang banyak maka pihak bank berhak menanyakan apa jaminan nya, jadi pihak bank dapat menilai apakah si B mampu atau tidak jadi dari situlah kepercayaan muncul.
bank itu terdiri dari : Tabungan, giro & deposito ( i1 ) pihak yang meminjam akan dikenakan bunga/kredit ( i2 ) bank berkaitan juga dengan pasar modal ( i3)
i3 < i2
i1 < i3
Pasar Modal sendiri terbagi menjadi 2, yaitu saham dan oblogasi. Saham terdiri dari Deviden ( bunga yang di bagikan ) dan Capital gain ( keuntungan dari selisih tingkat harga). Contoh dari capital gain : jika kita membeli saham jam 08.00 seharga 1800/Lembar dan pada saat jam 12.00 saham tersebut seharga 2800/Lembar. maka kita sudah mendapat keuntungan sebesar 1000. Keuntungan ( Interest spread ) = i2 - i1
Obligasi adalah surat hutang. Ada pula Diskonto : Bunga yang di bayar di muka. contohnya kita membeli saham seharga 9jt lalu naik menjadi 10jt maka i=10%.