JellyPages.com

Minggu, 21 Oktober 2012

Impulse Buying

Pembelian dorongan atau impuls membeli adalah keputusan yang tidak direncanakan untuk membeli suatu produk atau jasa, yang dibuat sebelum pembelian. Orang yang cenderung untuk melakukan pembelian tersebut disebut sebagai pembeli dorongan atau pembeli impuls.
Pemasar dan pengecer cenderung mengeksploitasi impuls yang terkait dengan kerinduan dasar untuk kepuasan instan. Sebagai contoh, seorang pembelanja di supermarket mungkin tidak secara khusus akan berbelanja untuk penganan.
Impulse buying mengganggu keputusan yang normal membuat model dalam otak konsumen. Urutan logis dari tindakan konsumen 'diganti dengan momen irasional kepuasan diri. Impulse item menarik sisi emosional konsumen. Beberapa barang yang dibeli pada dorongan tidak dianggap fungsional atau diperlukan dalam kehidupan konsumen. Mencegah membeli impuls melibatkan teknik seperti menetapkan anggaran sebelum berbelanja dan mengambil waktu sebelum pembelian dilakukan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam edisi Juni 2008 Journal of Consumer Research menunjukkan bahwa konsumen lebih rentan untuk membuat pembelian impulsif satu merek atas yang lain jika mereka terganggu saat berbelanja. Dalam studi tersebut, Central Michigan University Profesor psikologi Bryan Gibson disurvei mahasiswa dengan mengukur preferensi mereka untuk berbagai minuman ringan, termasuk Coke dan Pepsi. Hasil penelitian Gibson menemukan bahwa sikap implisit, atau yang orang mungkin tidak sadar dan mampu secara verbal mengungkapkan, diprediksi pilihan produk hanya ketika peserta disajikan dengan tugas kognitif, menunjukkan bahwa sikap produk implisit mungkin memainkan peran lebih besar dalam pilihan produk ketika konsumen terganggu atau membuat pembelian impuls.
Sumber :
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Impulse_purchase&prev=/search%3Fq%3Dimpulse%2Bbuying%26hl%3Did%26noj%3D1%26prmd%3Dimvnsb&sa=X&ei=v9-DUKOwHczNrQfInIAg&ved=0CCUQ7gEwAA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar